Selasa, 01 Juni 2010

Japanese Lesson part 1 : Nani nani wa nani nani desu

Cara pembacaan dalam pelajaran :
1. desu = dibaca "des" (huruf 'u' diakhir kata tidak dibaca)
2. gakkou = huruf 'o' dibaca panjang
3. ookii = huruf 'o' dan 'i' dibaca panjang
4. narimashita = dibaca "narimasta" (huruf "i" tidak dibaca)

Kosakata :

watashi = saya
seito = murid
sensei = guru
gaikokujin = orang asing
nihonjin = orang jepang
amerikanjin = orang amerika
indonesianjin = orang indonesia
anata = anda
kaishain = pegawai
mo = juga
de arimasen = bukan
hai = ya
iie = tidak
sou = begitu
-san = tuan/nyonya
jin = bangsa
nani jin = orang apa (?)
saiban = hakim
junsha = polisi

.Penggunaan kata "Wa"
Susunan kalimat nominal dalam bahasa jepang adalah sebagai berikut :
Pokok kalimat + wa + sebutan + desu
Jadi setiap kata yang berkedudukan sebagai pokok kalimat selalu diberi kata "wa" dan sesudah sebutan (predikat) harus diberi kata "desu"
Contoh :
1. Watashi wa seito desu (saya = pokok kalimat; murid = sebutan)
>>Saya murid
2. Yamada-san wa nihonjin desu
>>Tuan Yamada orang jepang
PERHATIAN!!!!
Kalau orang jepang menyebutkan nama seseorang, maka dibelakang nama itu selalu ditambah dengan kata "san" baik untuk pria maupun wanita.
Untuk nama sendiri TIDAK BOLEH mempergunakan kata "san"
Contoh : Watashi wa Nandia desu

.Penggunaan kata "mo"
Kata mo dalam bahasa Indonesia artinya "juga".
Jika subyek sudah mendapatkan kata "mo" maka kata "wa" tidak boleh dipergunakan lagi.
Contoh : Yamato san mo kaishain desu = Yamato juga pegawai
Yamato san mo kaishain de arimasen = Yamato juga bukan pegawai
Yamato san mo Kakashi san mo kaishain desu = Baik Yamato maupun Kakashi adalah pegawai

.Kalimat Tanya "Ka"
Kalau kita ingin membentuk kata tanya, maka setelah kata "desu" harus ditambah kata "Ka"
Contoh : Kakashi-sensei mo kaishain desu ka? = Guru Kakashi pegawai kah?
Hai, sou desu = Ya, benar

0 comments:

Posting Komentar